Pertemuan 3

Bersaing dengan Menggunakan Teknologi Informasi

Konsep Strategi Kompetitif
Sistem informasi strategis = sistem informasi yang mendukung atau membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis

Model Klasik Michael Porter
-Michael Porter adalah seorang bapak ekonomi modern. Banyak konsep-konsep dalam dunia bisnis dibuat oleh Porter
-Model klasik Michael Porter menekankan pada segi strategi kompetitif dan tekanan kompetitif

Model Klasik Michael Porter



Penggunaan Strategis Teknologi Informasi
1).Biaya yg lebih murah
-Gunakan TI untuk mengurangi secara mendasar biaya proses bisnis
-Gunakan TI untuk menurunkan biaya pelangan atau pemasok
Diferensiasi
2).Kembangkan berbagai fitur TI baru utk melakukan diferensiasi produk dan jasa
-Gunakan berbagai fitur TI utk mengurangi keunggulan diferensiasi para pesaing
-Gunakan berbagai fitur TI utk memfokuskan diri pada ceruk pasar yang dipilih

Penggunaan Strategis Teknologi Informasi
Inovasi
-Buat produk dan kasa baru yang memasukkan berbagai komponen TI
Kembangkan pasar baru atau ceruk pasar yang unik dengan bantuan TI
-Buat perubahan radikal atas proses bisnis dengan TI yg secara dramatis akan menangkas biaya, meningkatkan kualitas, efisiensi, atau layanan pelanggan

Penggunaan Strategis Teknologi Informasi
1).Mendukung pertumbuhan
-Gunakan TI utk mengelola perluasan bisnis secara regional dan global
-Gunakan TI utk mendiversifikasi serta mengintegrasikan produk dan jasa lainnya
2).Kembangkan persekutuan
-Gunakan TI utk membuat organisasi virtual yg terdiri dari para mitra bisnis
-Kembangkan sisfo antarperusahaan yg dihubungkan oleh internet dan intranet


Membangun Perusahaan Virtual
-Perusahaan virtual = organisasi yg menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan banyak orang, organisasi, aktiva, dan ide
-Perusahaan virtual biasanya membentuk aliansi & kelompok kerja virtual dgn mitra bisnis yg saling berhubungan melalui internet, intranet, extranet

Strategi Bisnis Perusahaan Virtual
-Saling berbagi infrastruktur dan resiko dgn mitra aliansi
-Menghubungkan kompetensi inti yang saling melengkapi
-Mengurangi concept-to-cash time melalui saling berbagi
-Meningkatkan fasilitas & cakupan pasar
-Mendapatkan akses ke pasar yg baru & saling berbagi pasar atau loyalitas pelanggan
-Bermigrasi dari menjual produk ke menjual solusi

Perusahaan Penghasil Pengetahuan
1).Perusahaan yang menghasilkan pengetahuan menggunakan 2 jenis pengetahuan, yaitu:
-Pengetahuan explisit (data, dokumen, dll)
-Pengetahuan implisit (pengetahuan “bagaimana cara melakukan sesuatu” yang ada di dalam diri para pekerja)
2).Sistem manajemen pengetahuan (knowledge management system)  membantu para pekerja menciptakan, mengatur, dan memungkinkan tersedianya pengetahuan bisnis yang penting bagi perusahaan

Adapun Persaingan Menggunakan Teknologi Informasi Meliputi:
1.   Tekanan Bisnis dan Dukungan TI
Jika pada awalnya SI diposisikan sebagai alat bantu untuk mengintegrasikan data dan meningkatkan kualitas informasi semata, maka kini SI telah menjadi strategi bisnis. Penerapan SI di hampir semua bidang usaha bisnis merupakan salah satu strategi untuk menjawab tekanan-tekanan bisnis yang dialami perusahaan, yaitu tekanan pasar, tekanan teknologi dan tekanan sosial.
Tekanan Pasar
Tekanan pasar berasal dari perekonomian global dan persaingan yang ketat, perubahan sifat tenaga kerja, dan pelanggan yang kuat posisinya.
· Pergerakan ke perekonomian global telah difasilitasi melalui kemajuan jaringan telekomunikasi, terutama Internet.
· Tenaga kerja, terutama di negara maju menjadi beragam. Teknologi informasi memudahkan integrasi berbagai jenis karyawan ke dalam tenaga kerja tradisional bahkan memungkinkan oran-orang untuk bekerja dari rumah.
· Kecanggihan dan harapan pelanggan meningkat sejalan dengan makin bertambahnya pengetahuan pelanggan mengenai ketersediaan dan kualitas produk dan jasa. Melalui Internet, pelanggan dapat dengan mudah menemukan informasi terinci mengenai berbagai produk dan jasa, membandingkan harga dan membeli produk. Peran penting pelanggan telah memaksa berbagai perusahaan untuk meningkatkan uasha dalam memperoleh serta mempertahankan
pelanggan.
Tekanan Teknologi
Dua tekanan utama pada teknologi adalah inovasi teknologi dan kelebihan informasi. Teknologi baru dan lebih baik dengan cepat membuat atau mendukung adanya subsitusi produk, pilihan anternatif jasa, dan kualitas yang tinggi. Akibatnya produk-produk yang saat ini canggih
mungkin akan menjadi usang dikemudian hari. Jumlah informasi bertambah dengan adanya Internet. Oleh karne itu kemampuan akses, navigasi dan manajemen data, informasi serta pengetahuan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan manajerial sangatlah penting. Satu-satunya solusi efektif disediakan oleh teknologi informasi.
Tekanan Sosial
Kategori ketiga dari tekanan bisnis adalah berbagai tekanan yang berhubungan dengan masyarakat/sosial. Tekanan ini meliputi tanggung jawab sosial, regulasi/deregulasi pemerintah, pengeluaran untuk program sosial, pengeluaran untuk perlindungan dari terorisme dan masalah etika.. Berbagai aktivitas sosial dilakukan berbagai perusahaan sebagai salah satu wujud dari tanggung jawab sosial perusahaan. Salah satu masalah sosial adalah kesenjangan digital, yang berarti di antara berbagai negara dan berbagai kelompok masyarakat yang berbeda dalam suatu negara, terdapat kesenjangan yang besar antara mereka yang memiliki akses ke informasi dan teknologi informasi serta menggunakannya secara efektif. Regulasi pemerintah biasanya dipandang sebagai batasan yang mahal atas bisnis. Secara umum, deregulasi pemerintah akan makin
meningkatkan persaingan. Teknologi informasi adpat berkontribusi pada area perlindungan dengan menyediakan sistem keamanan dan mungkin mengidentifikasi pola perilaku yang akan membantu mencegah serangan teroris (termasuk serangan maya) atas perusahaan. Salah satu senjata untuk perlawanan terorisme global adalah peranti lunak pengenal wajah.
Penggunaan teknologi informasi memunculkan banyak isu etika, berkisar dari pengawasan e-mail hingga potensi invasi atas provasi jutaan pelanggan yang datanya disimpan dalam basis data pribadi atau publik.

2.   Keunggulan Kompetitif dan Sistem Informasi Strategis
Keunggulan kompetitif (competitive advantage) adalah konsep yang luas tentang bagaimana perusahaan akan bersaing, apa tujuan seharusnya dan rencana serta kebijakan apa yang akan dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Keunggulan atas berbagai pesaing dalam berbagai ukuran seperti biaya, kualitas atau kecepatan. Keunggulan kompetitif mengarah pada pengendalian pasar dan laba yang lebih besar dari rata-rata. Pada bidang komputer, keunggulan kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan leverage di pasaran. Idenya adalah perusahaan tidak harus sepenuhnya mengandalkan sumber daya fisik yang lebih unggul saat terlibat dalam persaingan. Sebaliknya, sumber daya konseptual yang unggul – data dan informasi – dapat digunakan sama baiknya. Manajer perusahaan menggunakan sumber daya konseptual maupun sumber daya fisik untuk mencapai tujuan strategi perusahaan. Bagi kebanyakan perusahaan, langkah pertama mencapai keunggulan kompetitif dalam perekonomian digital adalah dengan menjawab pertanyaan “Dari mana, berdasarkan industri dan posisi perusahaan, asalnya keunggulan kompetitif perusahaan saya?”.
Kemudian tahap kedua adalah menjawab pertanyaan berikut, “Bagaimana cara TI, membantu bisnis saya?”. Dan jawabanya selalu melibatkan sistem informasi strategis.
Sistem informasi strategis (strategic information system – SIS) adalah sistem yang membantu perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif melalui kontribusinya pada tujuan strategis perusahaan dan/atau kemampuannya untuk secara signifikan meningkatkan kinerja dan produktivitas. Sistem informasi apa pun yang mengubah tujuan, proses, produk atau hubungan lingkungan untuk membantu perusahaan mendapat keunggulan kompetitif atau mengurangi kelemahan bersaing, disebut sebagai sistem informasi strategis.

3.   Transformasi Alat Bantu menjadi Strategi
Perkembangan SI di luar maupun dalam negeri sendiri sudah sangat membantu perusahaan dalam membangun aliran informasi dalam perusahaan. Selain itu, tidak sedikit perusahaan yang telah memanfaatkannya sebagai strategi kompetitif. Sejumlah perusahaan telah mendapatkan publikasi yang luas karena berhasil dalam menerapkan SI yang menghasilkan informasi akurat setiap saat sehingga dapat mencapai keunggulan kompetitif. American Airlines, misalnya, merupakan perusahaan pertama yang memasang sistem pemesanan tiket berbasis komputer, yang dikenal
dengan nama Sabre. Pembangunan SI yang terintegrasi berbasis TI telah menciptakan peluang bagi banyak perusahaan untuk mengembangkan model-model keunggulan kompetitif, yang tentu saja menuntut kreativitas dan sikap proaktif dari para pengelola perusahaan.

4.   Konsep-konsep Strategi Kompetitif
Peran utama aplikasi sistem informasi dalam bisnis adalah untuk memberikan dukungan yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan kompetitif dengan melibatkan TI untuk mengembangkan berbagai produk, layanan dan kemampuan yang memberikan perusahaan keunggulan besar atas tekanan kompetitif dalam pasar global. Perusahaan dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang hanya jika perusahaan tersebut berhasil mengembangkan strategi untuk menghadapi lima tekanan kompetitif (Gambar 3.1), yaitu:
· Persaingan dari para pesaing
· Ancaman pemain baru dalam industri dan pasarnya
· Ancaman yang dihadapi karena adanya produk pengganti yang dapat mengambil pansa pasar
· Daya tawar pelanggan, dan
· Daya tawar pemasok
Bisnis dapat mengatasi berbagai ancaman tekanan kompetitif dengan mengimplementasikan berbagai strategi kompetitif, yaitu:
· Strategi kepemimpinan dalam biaya, dengan menjadi produsen produk dan jasa yang berbiaya rendah dalam industri. Selain itu, perusahaan dapat menemukan berbagai cara untuk membantu para pemasok atau pelanggan mengurangi biaya mereka atau meningkatkan biaya pesaingnya.
· Strategi diferensiasi. Mengembangkan berbagai cara untuk melakukan diferensiasi produk and jasa perusahaan dari para pesaingnya atau mengurangi keunggulan diferensiasi para pesaingnya.
· Strategi inovasi. Menemukan berbagai cara baru untuk melakukan bisis. Hal ini dapat melibatkan pengembangan berbagai produk dan jasa yang unik, atau masuk ke dalam pasar atau ceruk pasar yang unik. Hal ini juga dapat melibatkan pelaksanaan perubahan yang radikal atas proses bisnis dalam memproduksi atau mendistribusikan produk dan jasa yang berbeda dari cara bisnis yang dulu dilakukan, hingga dapat mengubah struktur dasar industri.
· Strategi pertumbuhan. Secara signifikan memperluas kemempuan perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa, memperluas ke pasar global, melakukan diversifikasi produk dan jasa baru atau berintegrasi ke dalam produk dan jasa yang berhubungan.
· Strategi persekutuan. Membuat hubungan dan persekutuan bisnis baru dengan para pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan dan perusahaan-perusahaan lainnya.
· Strategi relung pasar (niche). Memilih segmen berlingkup kecil dan menjadi yang terbaik dalam kualitas, kecepatan atau biaya dalam pasar itu.
· Startegi efektivitas operasional. Meningkatkan cara proses bisnis internal dilakukan hingga perusahaan melakukan aktivitas yang hampir sama dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya. Strategi orientasi pada pelanggan. Berkonsentrasi untuk membuat pelanggan senang. Persaingan yang ketat dan kesadaran atas pentingnya pelanggan adalah dasar strategi dan terletak pada kemampuan untuk:
- mempertahankan pelanggan agar tetap loyal
- mengantisipasi kebutuhan di masa mendatang
- merespons kekhawatiran pelanggan
- menyediakan layanan pelanggan berkualitas tinggi.
· Strategi waktu. Memperlakukan waktu sebagai sumber daya, kemudian mengelola dan menggunakannya untuk keuntungan perusahaan. Salah satu pendorong untuk menggunakan waktu sebagai strategi bersaing adalah kebutuhan perusahaan untuk dengan seger abertindak responsif ke para pelanggan, pasar dan perubahan kondisi pasar. Faktor kedua adalah lomba waktu untuk mencapai pasar. Seringkali, kebanyakan nilai ekonomis suatu produk didapatkan pada awal umur siklusnya.
· Strategi halangan masuk. Menciptakan halangan untuk masuk bagi para pesaing baru.
· Strategi mengikat pelanggan atau pemasok. Mendorong para pelanggan atau pemasok untuk tetap bersama daripada beralih ke pesaing.
· Strategi meningkatkan biaya beralih. Membuat pelanggan dan pemasok enggan untuk beralih ke pesaing karena berbagai alasan ekonomi.

5.   Rencana Strategis Teknologi Informasi
Teknologi informasi digunakan sebagai strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi suatu perusahaan dengan alasan:
TI bukanlah masalah lagi dalam hal membantu bisnis mendapatkan kemampuan yang memberikannya keunggulan kompetitif
Berinvestasi dalam TI sangat penting untuk memberi kemampuan yang dibutuhkan agar dapat berhasil bersaing dalam bisnis saat ini
Bisnis yang sebenarnya dan nilai kompetirtif dari TI terletak pada kemampuan software serta nilai informasi yang didapat dan digunakan oleh bisnis tersebut, bukan pada infrastruktur dari hardware, jaringan dan fasilitas TI lainnya
Keunggulan strategis TI hanya dapat diperoleh melalui penggunaan dan manajemen yang tepat.
Rencana strategis TI adalah serangkaian tujuan jangka panjang yang menggambarkan infrastruktur TI dan usaha utama SI yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Rencana strategis TI harus memenuhi tiga tujuan berikut:
1). Harus disesuaikan dengan rencana strategis perusahaan
2). Harus menyediakan gambaran arsitektur TI yang memungkinkan para pengguna, aplikasi dan basis data dapat membentuk jaringan dan terintegrasi tanpa terlihat
3). Harus secara efisien mengalokasikan sumber daya pengembangan SI antraberbagai proyek alternatif lainnya, hingga proyek dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai anggaran, dan memiliki fungsionalitas yang dibutuhkan. Rencana strategis TI juga menyatakan jawaban dari berbagai
pertanyaan yang berkaitan dengan isu-isu utaam berikut ini:
1). Efisiensi. Apakah SI dan sumber daya TI membantu peruashaan mencapai tujuannya dengan sumber daya yang minim?
2). Efektivitas. Apakah SI dan sumber daya TI membantu para manajer area fungsional (dan para eksekutif) melakukan hal yang benar?
3). Daya saing. Apakah SI dan sumber daya TI digunakan dalam berbagai proyek yang akan meningkatkan posisi daya saing perusahaan?
Tabel 3.1 Strategi Dasar Penggunaan Teknologi Informasi dalam Bisnis Biaya yang lebih rendah
· Gunakan TI untuk mengurangi secara mendasar biaya proses bisnis
· Gunakan TI untuk menurunkan biaya pelanggan atau pemasok Diferensiasi
· Kembangkan berbnagai fitur TI baru untuk melakukan diferensiasi produk dan jasa
· Gunakan berbagai fitur TI untuk mengurangi keunggulan diferensiasi para pesaing
· Gunakan berbagai fitur TI untuk memfokuskan diri pada ceruk pasar yang dipilih Inovasi
· Buat produk dan jasa baru yang memasukkan berbagai komponen TI
· Kembangkan pasar baru atau ceruk pasar yang unik dengan bantuan TI
Buat perubahan radikal atas proses bisnis dengan TI yang akan memangkas biaya,meningkatkan kualitas, efisiensi atau layanan pelanggan, atau mempersingkat waktu ke pasar Mendukung pertumbuhan
· Gunakan TI untuk mengelola perusahaan bisnis secara regional dan global
· Gunakan TI untuk mendiversifikasi serta mengintegrasikan produk dan jasa lainnya
Kembangkan persekutuan
· Gunakan TI untuk membuat organisasi virtual yang terdiri dari para mitra bisnis
· Kembangkan SI antarperusahaan yang dihubungkan oleh Internet dan ekstranet yang akan mendukung hubungan bisnis strategis dengan para pelanggan pemasok, subkontraktor dan pihak lain. Penggunaan strategis lainnya teknologi informasi
· Kembangkan system informasi antarperusahaan yang kenyamanan dan efisiensi menciptakan biaya perpindahan yang akan mengunci para pelanggan dan pemasok di dalam
· Lakukan investasi besar dalam aplikai TI canggih yang dapat membangun halangan masuk para pesaing atau pihak luar untuk masuk ke industri tersebut
· Masukan berbagai kompoen TI dalam produk dan jasa untuk membuat pengganti dari produk atau jasa sejenis, menjadi lebih sulit
· Dorong investasi untuk ahli-ahli SI, HW, SW, database dan jaringan dari penggunaan operasional menjadi aplikasi strategis

6.   Rantai Nilai dan SI Strategis
Rantai Nilai (value chain) adalah Konsep yang melihat perusahaan sebagai rangkaian, rantai, jaringan berbagai aktivitas dasar yang menambah nilai produk dan jasanya, serta selanjutnya menambah margin nilai perusahaan tersebut.
Konsep rantai nilai dapat membantu perusahan untuk menganalisi di mana dan bagaimana cara mengaplikasikan kemampuan strategi teknologi informasi. Konsep tersebut menunjukkan bagaimana berbagai jenis teknologi informasi dapat diaplikasikan ke berbagai proses bisnis tertentu untuk membantu perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif dalam pasar.

7.   Perekayasaan Ulang Proses Bisnis
Salah satu implementasi paling penting dari strategi kompetitif adalah perekayasaan proses bisnis (business process reengineering – BPR) atau sering disebut perekayasaan ulang, yaitu pemikiran kembali yang mendasar dan pendesainan ulang yang radikal atas proses bisnis untuk mencapai perbaikan yang dramatis dalam biaya, kualitas, kecepatan dan layanan. BPR menggabungkan strategi untuk mempromosikan inovasi bisnis dengan strategi untuk melakukan perbaikan besar atas proses bisnis agar perusahaan dapat menjadi jauh lebih kuat serta menjadi pesaing yang lebih berhasil. Walaupun potensi keuntungan dari perekayasaan itu tinggi, namun risiko kegagalan dan tingkat gangguan atas lingkungan organisasi juga ada.
Contoh penggunaan teknologi informasi yang mendukung perekayasaan ulang proses manajemen pesanan:
· Sistem manajemen hubungan pelanggan dengan menggunakan intranet dan Internet.
· Sistem persediaan yang dikelola pemasok dengan menggunakan Internet dan ekstranet.
· Software ERP lintas fungsi untuk mengintegrasikan proses manufaktur, distribusi, keuangan dan sumber daya manusia.
· Web site e-commerce yang dapat diakses pelanggan untuk entri pesanan, pemeriksaan status, pembayaran dan layanan.

8.   Menjadi Perusahaan yang Lincah (agile company)
Kelincahan dalam kinerja bisnis adalah kemampuan perusahaan untuk sejahtera dalam pasar global yang berubah cepat dan terus terfragmen untuk produk dan jasa berkualitas tinggi, berkinerja baik dan disesuaikan dengan pelanggan. Perusahaan yang lincah dapat membuat laba dalam pasar dengan pilihan produk yang luas dan bermasa hidup pendek, dan dapat memproduksi pesanan secara individual dan jumlah yang besar.
Empat strategi dasar:
- Pelanggan menganggap produk atau jasa sebagai solusi terhadap masalah mereka sehingga harga produk ditentukan berdasarkan nilainya sebagai solusi, bukan berdasarkan biaya produksi
- Bekerja sama dengan pelanggan pemasok dan perusahaan lain bahkan dengan pesaing
- Bertahan ketika terjadi perubahan dan ketidakpastian
- Meningkatkan dampak sumber daya manusia dan pengetahuan yang dimiliki

9.   Membuat Perusahaan Virtual
Perusahaan virtual (juga disebut korporasi virtual atau organisasi virtual) adalah organisasi yang menggunakan teknologi informasi untuk menghubungkan banyak orang, organisasi, aktiva dan ide. Jadi perusahaan virtual menciptakan aliansi dan kelompok kerja virtual yang fleksibel dan dapat beradaptasi untuk mengeksploitasi peluang bsinis yang berubah dengan cepat. Banyak perusahaan membuat perusahaan virtual untuk mengimplementasikan strategis bisnis utamanya dan aliansi yang menjanjikan kesuksesan dalam iklim bisnis saat ini yang penuh tantangan.
Strategi bisnis dasar dari perusahaan virtual:
· Saling berbagi infrastruktur dan risiko dengan mitra aliansi
· Menghubungkan kompetensi inti yang saling melengkapi
· Mengurangi waktu kosnep-ke-kas (concept- to-cash time) melalui saling berbagi
· Meningkatkan fasilitas dan cakupan pasar
· Mendapatkan akses ke pasar yang baru dan saling berbagi pasar atau loyalitas pelanggan
· Bermigrasi dari emnjual produk ke menjual solusi

10.   Membangun Perusahan yang Dapat Menghasilkan Pengetahuan
Keunggulan kompetitif yang dapat bertahan lama hanya dapat berasal dari penggunaan dan manajemen yang inovatif atas pengetahuan organisasi melalui perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan dan organisasi yang belajar. Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang secara konsisten membuat pengetahuan bisnis baru, menyebarkannya secara luas ke seluruh organisasi, dan dengan cepat membangun pengetahuan baru ke dalam produk dan jasa mereka. Pengetahuan yang digunakan adalah pengetahuan eksplisit, yaitu data, dokumen, segala sesuatu yang tertulis atau disimpan di komputer dan pengetahuan implisit, yaitu pengetahuan “bagaimana cara melakukan sesuatu”.
Sistem Manajemen Pengetahuan
Sistem manajemen pengetahuan (knowledge management systems – KMS) dibangun untuk mengelola pembelajaran organisasional dan cara melakukan bisnis. Sistem manajemen pengetahuan memfasilitasi pembelajaran dan penciptaan pengetahuan organisasi. Sistem ini didesain untuk menyediakan respons cepat ke para pekerja ahli, mendorong perubahan perilaku para karyawan, serta secara signifikan meningkatkan kinerja bisnis. Perusahaan yang dapat menghasilkan pengetahuan akan berusaha untuk mengintegrasikan pengetahuannya ke dalam berbagai proses bisnis, produk dan jasa sehingga akan membantu perusahaan menjadi lebih penyedia yang inovatif dan lincah atas berbagai produk serta layanan pelanggan yang berkualitas tinggi, dan menjadi pesaingberat dalam pasar.

Referensi/sumber:
http://antoniolouiss.blogspot.com/2012/12/pengantar-sistem-informasi.html
http://allyimron.blogspot.com/2013/01/bab-iii-bersaing-dengan-menggunakan.html
http://kriswandisuwitno.wordpress.com/2012/11/02/bab-2-menggunakan-teknologi-informasi-untuk-keunggulan-kompetitif/

Unknown

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com

Instagram